SEJARAH
Pondok Pesantren Baitul Qur'an Subang
Sejarah Pesantren Baitul Qur`an
Pesantren Baitul Qur`an berawal dari sebuah program pengkaderan da’i hafizh Qur’an yang dibina oleh KH. Dr. Muslih Abdul Karim, MA pada tahun 2004 di Depok. Program ini bertujuan untuk mencetak para da’i yang tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga memiliki kemampuan menghafal dan memahami Al-Qur’an secara mendalam. Seiring berjalannya waktu, pada tahun berikutnya, program ini berkembang dengan diadakannya pembinaan khusus bagi anak-anak yatim dan dhuafa yang ingin menjadi penghafal Al-Qur’an.
Perkembangan program ini semakin pesat hingga akhirnya melahirkan lembaga pendidikan berbasis pesantren yang kini dikenal sebagai Pesantren Baitul Quran. Di bawah binaan dan asuhan KH. Dr. Muslih Abdul Karim, MA, pesantren ini terus berkembang dan hingga saat ini telah memiliki kurang lebih 20 pesantren yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Dari jumlah tersebut, tiga pesantren utama—yakni Baitul Quran Depok, Baitul Quran Cirata, dan Baitul Quran Subang—berada di bawah naungan Badan Wakaf Baitul Qur`an Indonesia.
Pesantren Baitul Quran Subang menjadi salah satu cabang yang memiliki peran penting dalam pengembangan lembaga ini. Pembangunannya dimulai pada akhir tahun 2017 di atas tanah wakaf seluas 2 hektar. Setelah tahap pembangunan infrastruktur selesai, pada pertengahan Juni 2019, kegiatan pembelajaran pun dimulai. Pada tahap awal, santri yang diterima berasal dari dua angkatan tingkat SMA dengan komposisi 75% santri penerima beasiswa dan 25% santri reguler. Selanjutnya, pada tahun ajaran 2020-2021, Pesantren Baitul Quran Subang resmi membuka Penerimaan Santri Baru (PSB) untuk jenjang pendidikan SMP dan SMA.
Dalam proses pendidikannya, Pesantren Baitul Qur`an menerapkan sistem pembelajaran yang mengintegrasikan tiga jenis kurikulum utama, yaitu:
- Kurikulum Kedinasan – Kurikulum ini mencakup pendidikan formal sesuai standar nasional, yang memungkinkan santri memperoleh ilmu pengetahuan umum serta ijazah yang diakui secara resmi.
- Kurikulum Pesantren – Fokus utama dari kurikulum ini adalah pendidikan agama Islam, dengan penekanan pada tahfizhul Qur’an (menghafal Al-Qur’an) serta pemahaman terhadap tafsir dan ilmu keislaman lainnya.
- Kurikulum Pembinaan – Kurikulum ini dirancang untuk membentuk karakter santri agar memiliki akhlak yang baik, disiplin, dan siap berkontribusi dalam kehidupan bermasyarakat.
Dengan perpaduan antara pendidikan agama dan akademik, Pesantren Baitul Qur`an terus berkomitmen dalam mencetak generasi yang tidak hanya unggul dalam hafalan Al-Qur’an, tetapi juga memiliki wawasan luas dan mampu menjadi insan yang bermanfaat bagi umat dan bangsa.