Implementasi Pembelajaran Mendalam : In House Training di SMA Baitul Quran Subang

Subang – Jumat, 3 Oktober 2025, SMA Baitul Quran Subang menyelenggarakan kegiatan In House Training (IHT) dengan tema Implementasi Pembelajaran Mendalam. Kegiatan ini menghadirkan narasumber Dr. Teti Rahmawati, S.Pd., M.Si., selaku pengawas pembina, dengan moderator Bapak Ade Sukarman, S.Pd., Gr. Acara berlangsung di lingkungan SMA Baitul Quran Subang dan diikuti oleh seluruh guru sebagai bentuk peningkatan kompetensi dalam menghadirkan pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala SMA Baitul Quran Subang, Fhandry Fariadi, S.Pd.I., M.S.I. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya penerapan pembelajaran mendalam di sekolah. Menurutnya, pendidikan saat ini menuntut guru tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan, melainkan juga membimbing siswa agar mampu memahami, mengaitkan, dan mengaplikasikan pengetahuan dalam kehidupan nyata. Hal inilah yang menjadi dasar perlunya IHT untuk memperkuat kompetensi guru dalam merancang pembelajaran yang lebih inovatif.

Foto: Penyampaian pengenalan pembelajaran mendalam oleh Kepala Sekolah

Sebagai narasumber, Dr. Teti Rahmawati menyampaikan berbagai materi penting yang menjadi inti dari pembelajaran mendalam. Pertama, beliau menekankan pilar utama pembelajaran mendalam, yang meliputi pemahaman konsep, keterampilan berpikir kritis, serta penguatan karakter. Guru diharapkan tidak hanya mengajarkan materi sebatas hafalan, tetapi mampu mengarahkan siswa untuk berpikir reflektif, analitis, dan kreatif.

Mengenai pembelajaran mendalam untuk guru (Deep Teaching). Dalam hal ini, guru memiliki peran penting sebagai fasilitator yang mendampingi siswa untuk membangun pengetahuan mereka sendiri. Guru perlu memiliki kemampuan untuk mendesain proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, memanfaatkan teknologi digital, dan mengembangkan kemitraan belajar yang kolaboratif.

Dr. Teti juga menjelaskan mengenai kerangka pembelajaran mendalam. Kerangka tersebut terdiri dari empat komponen penting: praktik pedagogis yang efektif, kemitraan pembelajaran antara guru dan siswa, penciptaan lingkungan belajar yang kondusif, serta pemanfaatan teknologi digital sebagai sarana pendukung. Dengan kerangka ini, guru diharapkan mampu menyusun proses pembelajaran yang lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan siswa.

Foto: Penjelasan Pembelajaran Mendalam oleh Narasumber

Dalam sesi praktik, setiap guru diberi kesempatan untuk membuat contoh model pembelajaran sesuai mata pelajaran yang diampu. Model ini mencakup pendekatan, metode, strategi, dan teknik pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi. Misalnya, guru informatika menggunakan pendekatan problem based learning, sementara guru bahasa memanfaatkan strategi collaborative learning. Kegiatan ini bertujuan agar guru tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam pembelajaran sehari-hari.

Foto: Sesi tanya jawab

Selain itu, narasumber juga membahas mengenai deep learning dan karakteristiknya. Deep learning menekankan pada pemahaman yang mendalam, keterampilan memecahkan masalah, serta kemampuan berpikir tingkat tinggi. Guru pun dibagi menjadi dua kelompok untuk mendiskusikan dan mempresentasikan tugas terkait penerapan pembelajaran mendalam di Sekolah. Suasana diskusi berlangsung aktif, menunjukkan antusiasme guru dalam menyerap ilmu baru.

Melalui kegiatan IHT ini, SMA Baitul Quran Subang menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran. Diharapkan, seluruh guru mampu mengimplementasikan prinsip-prinsip pembelajaran mendalam sehingga peserta didik tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga matang dalam karakter dan keterampilan abad 21.

Egi Alfarizi
Egi Alfarizi
Articles: 10